Maret 1, 2022

DPRD Kota Metro Minta Rumah Sakit Jangan Tolak Pasien

 

Metro, wartajos.com

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro meminta agar jangan ada rumah sakit yang melakukan penolakan pasien bagi anak-anak dan ibu hamil di Bumi Sai Wawai.

Wakil Ketua DPRD Kota Metro, Basuki mengatakan, adanya keberatan dari rumah sakit swasta yang melakukan perawatan terhadap anak dan ibu hamil adalah salah besar disaat situasi yang sangat genting.

Dia berharap agar rumah sakit seharusnya melakukan pelayanan secara maksimal.

“Kami bicara keras tentang penolakan pasien anak dan ibu hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19 di rumah sakit swasta”, ujar Basuki usai rapat evaluasi covid-19 di Aula Pemkot Metro, Selasa, (01/03/2022)..

Menurut Basuki hal tersebut dapat di jadaikan warning oleh semua pihak terutama Pemkot Metro untuk membahas bahwa penanganan kesehatan seharusnya dilakukan di rumah sakit dan klinik mana saja.

Basuki menambahkan agar jangan membebankan RSUD Ahmad Yani saja namun rumah sakit swastapun masuk dalam kriteria tipe C tetap harus melakukan pelayanan terbaik bagi pasien khusus warga yang terpapar covid-19.

“Ini perlu dibicarakan. Apa saja kendala-kendalanya, jika kekurangan tenaga, sampaikan. Masalah itu dapat dipecahkan tidak boleh adanya penolakan,” ujarnya.

Kita juga mihat awal Maret, Covid-19 di Lampung Bertambah 520 Kasus

Ke depannya, kata dia dewan akan mengajak Dinas Kesehatan untuk melakukan rapat dengar pendapat (hearing) untuk menegur dan mengevaluasi rumah sakit.

“Jangan lagi ada penolakan pasien baik itu ibu hamil, melahirkan dan anak-anak. Semua pasien itu perlu ditangani secara serius,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Erla Andrianti mengatakan, sejauh ini belum ada penolakan. Namun, rumah sakit swasta Mardi Waluyo merasa keberatan jika harus mendapatkan pasien anak atau ibu hamil terkonfirmasi positif covid-19.

“Belum ada penolakan. Tadi informasi dari Direktur RS Mardi Waluyo belum siap saja. Untuk kesiapannya pasien anak-anak dan ibu hamil itu paling tidak memiliki ruangan tersendiri. Jangan di campur dengan ruang operasi pasien umum,” ujarnya (Yli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *